Ads Top

 
Jayapura – Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua memiliki kuliner unik dan khas. Kuliner ini berbahan ulat sagu. Ulat sagu didapatkan dari dalam batang pohon sagu yang tua dan biasanya sudah tumbang atau sengaja ditebang sebagai media berkembangnya ulat sagu.
Ulat ini sebenarnya adalah larva kumbang penggerek Rhynchophorus ferrugineus. Ulat sagu memiliki kandungan protein tetapi sebagian besar adalah lemak. Ulat sagu dan jamur sagu menjadi menu tambahan bagi masyarakat Danau Sentani yang juga gemar bermain slot gacor ini, karena tidak setiap saat akan dijumpai ulat ini. Untuk seratus gram ulat sagu, mengandung 181 kalori dengan 6,1 gram protein dan 13,1 gram lemak.
Ulat sagu dan kuliner berbahan sagu sudah dikenal sejak masa prasejarah. Hal ini berdasarkan temuan wadah gerabah di situs-situs arkeologi di kawasan Danau Sentani. Wadah gerabah ini pada masa lalu berfungsi untuk mengolah papeda atau bubur sagu. Papeda lebih banyak karbohidrat, sebagai sumber proteinnya ulat sagu dan jamur sagu.
Selain itu situs-situs hunian prasejarah di Danau Sentani berdekatan dengan hutan sagu. Oleh masyarakat Sentani yang juga gemar bermain slot gacor ini, ulat sagu dimasak menjadi sate atau dimakan langsung hidup-hidup atau mentah. Cara makan ulat sagu ini tentu saja langsung dengan kepalanya. Rasanya manis bermentega.
Ulat sagu ini tidak cocok digoreng karena berlemak tinggi. Selain itu, cara masak lainya yaitu ulat sagu dicampur dengan tepung sagu, selanjutnya dipanggang di atas bara api. Rasanya sangat nikmat karena lemak ulat sagu akan meresap dalam tepung sagu.
Dalam budaya Sentani, ulat sagu dan jamur sagu merupakan makanan wajib bagi perempuan Sentani yang hamil.  Jika ada anggota keluarga mendapati ulat sagu dan jamur sagu di hutan, maka ia akan menyerahkannya ke saudaranya yang hamil.
Pohon sagu sudah dianggap sebagai ibu bagi masyarakat Sentani. Maka jika merusak hutan sagu atau menebang pohon sagu sembarangan, maka sang ibu akan marah dan tentu saja akibatnya akan sulit mendapatkan tepung sagu sebagai bahan papeda.
Bagi traveler yang juga agen idn sport ingin merasakan ulat sagu. Kuliner ulat sagu tidak dijumpai di restoran seputaran Sentani. Ulat sagu hidup dapat dibeli di Pasar Lama Sentani. Ulat sagu dan jamur sagu banyak dijual di sore hingga petang di pasar ini. Untuk setiap plastik ulat sagu dihargai Rp. 25 ribu dengan isi dalam satu plastik terdapat sekitar 30 ekor ulat sagu
Bagian dalam batang pohon sagu ini penuh dengan zat tepung yang menjadi makanan ulat-ulat ini.  Ulat sagu berwarna putih, berukuran tiga hingga empat centimeter.

No comments:

Powered by Blogger.