Ads Top

Titanokorys gainesi, Artropoda Raksasa dari 500 Juta Tahun Lalu


Kehidupan dalam laut seakan menyimpan beragam misteri. Para peneliti menemukan fosil makhluk tidak biasa yang diduga adalah raksasa jika dibandingkan dengan kehidupan laut pada 500 juta tahun yang lalu.

Dilansir dari CNN, fosil baru yang ditemukan para peneliti adalah Titanokorys gainesi, hewan purba yang panjangnya mencapai setengah meter. Ukuran ini sangat besar mengingat makhluk laut lainnya seukuran jari kelingking saja.

Titanokorys gainesi masuk dalam ordo Radiodonta, sekelompok artropoda primitif yang tersebar luas setalah peristiwa ledakan Kambrium, 541 juta tahun lalu. Ledakan Kambrium merupakan peristiwa munculnya filum dan spesies dalam waktu yang relatif singkat.

Fosil Titanokorys gainesi ditemukan di batuan Kambrium di Taman Nasional Kootenay, Kanada. Penemuan ini berhasil membuat takjub para ahli, Jean-Bernard Caron selaku penulis utama studi dari Royal Ontario Museum's Richard M. Ivey Curator of Invertebrate Palaeontology dalam pernyataannya mengungkapkan ukuran hewan ini benar-benar membingungkan dan salah satu hewan terbesar dari periode Kambrium yang pernah ditemukan.

Hewan ini memiliki mata yang beragam, mulut berbentuk seperti irisan nanas yang dilapisi gigi dan cakar berduri di bawah kepalanya untuk menangkap mangsa. Tubuhnya dilengkapi dengan serangkaian lipatan yang membantunya berenang. Tidak hanya itu, Titanokorys gainesi memiliki karapas kepala yang besar, seperti cangkang pada kepiting atau kura-kura



“Titanokorys adalah bagian dari sub-group radiodonta yang disebut hurdiid, dicirikan oleh kepala yang sangat panjang, ditutupi karapas tiga bagian dengan bentuk yang beragam,” ujar Joe Moysiuk, rekan dari Jean-Bernard Caron.

Studi mengenai Titanokorys gainesi telah dipublikasikan di The Royal Society Publishing dengan judul A giant nektobenthic radiodont from the Burgess Shale and the significance of hurdiid carapace diversity pada 8 September 2021. Para peneliti masih mencoba untuk memahami mengapa beberapa radiodonta memiliki karapas kepala yang beragam, mulai dari bentuk hingga ukurannya. Dalam kasus Titanokorys, karapas yang lebar dan rata menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi untuk hidup di dekat dasar laut.

“Hewan misterius ini tentu  memiliki dampak yang besar pada ekosistem dasar laut pada periode Kambrium. Anggota badan mereka bagian depan, tampak seperti beberapa garu bertumpuk dan sangat efisien untuk membawa apapun yang mereka tangkap di duri kecil dekat mulut. Karapas punggung yang besar mungkin fungsinya seperti bajak,” jelas Jean-Bernard Caron.

Nama Titanokorys sendiri memiliki arti “titanic helmet”. Dikutip dari ABC, nama ini merepresentasikan anatomi makhluk ini yang ukuran kepalanya dua pertiga dari badannya. Sebagian fosil dari hewan purba ini ditemukan antara 2014 dan 2018.

Titanokorys gainesi tampaknya memakan hewan-hewan yang terkubur di tanah seperti cacing. Mereka menggunakan cakarnya untuk mengaduk lumpur dan menyaringnya. Cakar mereka tidak disesuaikan untuk menangkap mangsa, tetapi untuk membawa makanan ke mulut.


Joe Moysiuk mengatakan hewan ini mungkin berenang seperti ikan pari pada masa kini. Titanokorys gainesi hidup bersama dengan berbagai jenis artropoda, cacing, serta ikan kecil Metaspiggina.

Tempat ditemukannya fosil Titanokorys gainesi yakni Marble Canyon, Taman Nasional Kootenay bagian utara merupakan lokasi ditemukannya banyak fosil Kambrium. Selanjutnya, fosil Titanokorys gainesi dan fosil lainnya yang dikumpulkan dari Burgess Shale akan dipajang di galeri baru Museum Royal Ontario pada bulan Desember mendatang.

Situs ini merupakan bagian dari Burgess Shale, tempat di mana fosil terpelihara dengan baik di Pegunungan Rocky, Kanada. Burgess Shale masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO, salah satu penemuan dari daerah tersebut adalah Cambroraster falcatus.

No comments:

Powered by Blogger.