Cincin Berusia 2.000 Tahun Bukti Kisah Cinta Kaisar Romawi Caligula
Sulit untuk tidak mengagumi cincin safir berusia 2.000 tahun yang menakjubkan ini. Cincin ini adalah harta peninggalan Romawi kuno yang diyakini pernah menjadi milik Caligula. Kaisar ketiga yang memerintah dari 37 hingga 41 Masehi, Caligula dianggap sebagai kaisar terburuk yang pernah memimpin Romawi.
Saat ini, Caligula dikenang sebagai kaisar terkenal yang cerdas tetapi juga sangat kejam. Di antara banyak hal, ia memaksa orang-orang sezamannya untuk memujanya sebagai dewa. Sang kaisar juga melakukan inses dengan saudara perempuannya dan ingin menjadikan kudanya sebagai konsul.
Apakah dia gila atau tidak menjadi perdebatan, tetapi tidak diragukan lagi dia adalah salah satu kaisar paling brutal di Romawi kuno. “Penyiksaan dan eksekusi menjadi rutinitas sehari-hari selama masa pemerintahannya yang singkat itu,” tutur Jan Bartek dilansir dari laman Ancient Pages.
Kisah cintanya sama seperti kepemimpinannya, penuh drama. Sebuah cincin berharga yang sangat indah dipercaya milik Caligula. Cincin safir berusia 2.000 tahun itu menceritakan kisah cinta sang kaisar yang dramatis.
Cincin sebagai lambang cinta pada istrinya
Hololith biru langit, terbuat dari sepotong batu mulia diyakini menggambarkan Caesonia. Wanita ini merupakan istri keempat dan terakhir Caligula. Desas-desus mengatakan bahwa ia sangat cantik. Namun karena kegilaannya, kaisar menyuruhnya sesekali berparade telanjang di depan teman-temannya.
Caesonia pasti sangat luar biasa. Namun Suetonius, seorang sejarawan Romawi bahkan menggambarkannya sebagai "seorang wanita yang boros dan ceroboh."
Kisah cinta Caligula dengan Caesonia melahirkan seorang putri yang diberi nama Julia Drusilla. Caligula sangat mencintai Caesonia dan dia adalah orang kepercayaan kaisar yang paling penting. Namun, pasangan itu dikelilingi oleh musuh yang ingin menyingkirkan Caligula dari kekuasaan.
Pembunuhan Caligula diikuti dengan istri dan putrinya
Caligula dibunuh sebagai hasil konspirasi oleh petugas Praetorian Guard yang dipimpin oleh Cassius Chaerea bersama dengan senator. Untuk membersihkan semua keturunan kaisar gila itu, Caesonia dan putri kecilnya juga ikut dibunuh.
Berbagai versi pembunuhan dilaporkan. Menurut beberapa sumber, Caligula ditikam di dada. Sumber lain mengatakan dia ditusuk dengan pedang di antara leher dan bahu.
Menurut Seneca, Chaerea berhasil memenggal kaisar dengan satu pukulan. Namun banyak dari konspirator mengepung kaisar dan tetap menusukkan pedang mereka ke dalam mayat.
Segera setelah pembunuhan itu, Chaerea mengirim tribun bernama Lupus untuk membunuh Caesonia dan Drusilla, putri muda kaisar.
Bartek menyebutkan, “Laporan mengatakan bahwa permaisuri menghadapi pukulan itu dengan berani. Dan gadis kecil itu dihempaskan ke dinding.” Kemudian Chaerea dan Sabinus, takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya. Keduanya melarikan diri ke bagian dalam kompleks istana dan dari sana, melalui rute yang berbeda, ke kota.
Terjual dengan harga fantastis
Cincin safir indah Caligula adalah bagian dari koleksi Earl of Arundel dari tahun 1637 hingga 1762. Pada saat itu, cincin ini menjadi salah satu 'Permata Marlborough' yang terkenal.
Dimiliki oleh kaisar penuh sensasi, cincin ini kemudian dibeli lewat pelelangan oleh Wartski.
“Cincin ini adalah salah satu 'Permata Marlborough' yang bergengsi, setelah sebelumnya menjadi koleksi Earl of Arundel,” ungkap Kieran McCarthy, direktur Wartski.
Ia menambahkan jika cincin Caligula terbuat dari safir dan hololith dalam jumlah kecil.
“Kami percaya itu milik Kaisar Caligula yang gila dan ukiran itu menunjukkan istri terakhirnya Caesonia," tambahnya.
Cincin Caligula akhirnya terjual hampir £500.000 pada tahun 2019.
No comments: