Ads Top


Postingan ini mengenai beberapa burung yang ada dalam mitologi. Salah satunya adalah burung Anqa, sebuah mitos yang dikaitkan dengan sejarah kaum Rass ...

Burung Anqa

Burung mitos ini dikaitkan dengan kisah kaum Rass yang diazab Tuhan. Kaum Rass ini bukan mitos, karena tertulis dalam firman Tuhan, namun kisah burung ini mungkin hanyalah cerita karangan belaka, wallahualam.
As-Sadi mengatakan, Penduduk Rass adalah sisa-sisa kaum Tsamud. Mereka adalah penduduk sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi yang keduanya diceritakan oleh Allah di dalam al-Quran. As-Sadi mengatakan bahwa sumur yang ditinggalkan terletak di tanah Aden. Penduduk kota tersebut mengambil air dari sana siang dan malam. Di sumur terdapat tujuh puluh kerekan dengan tujuh puluh embernya serta beberapa lelaki yang dipercayakan mengurusinya. Di dekat sumur tersebut ada penampungan air yang dipakai untuk pemandian.

Ketika penduduk daerah itu menyembah berhala sisa-sisa kaum Tsamud, Allah mengutus kepada mereka seorang nabi yang bernama Hanzhalah bin Shafwan. Nabi tersebut mengajak mereka untuk mengesakan Allah, tetapi mereka tidak menyambutnya. Karena dia kukuh mengajak mereka mengesakan Allah, mereka membunuhnya dan lalu melemparkan mayat nabi tersebut ke dalam sumur itu. Setelah mereka lemparkan nabi itu, air di sumur tersebut menghilang merembes ke dalam tanah sehingga penduduknya banyak yang binasa karena kehausan. Binatang-binatang pun binasa karena di sana tidak ada air selain sumur itu, maka Allah menyebutnya sumur yang ditinggalkan.


Yang dimaksud dengan Qashr Masyid (istana yang tinggi) adalah gedung yang telah dibangun oleh Syadad bin ‘Ad di tanah Aden. Gedung tersebut sangat kukuh. Ketika tahun demi tahun berlalu, gedung tersebut dikuasai oleh jin sehingga tidak ada seorang pun manusia yang mampu mendekati sampai satu mil ke gedung tersebut karena di sana terdengar suara-suara jin dan kegaduhan mereka siang dan malam. Al-Kisa’i mengatakan bahwa Penduduk Rass menetap di tanah Hadhramaut dan kota mereka dinamakan dengan Rass. Kota tersebut memiliki berbagai pepohonan, buah-buahan, dan kampung-kampung yang makmur. Di sana, tinggal beberapa kelompok dari Penduduk Rass yang menyembah berhala dan kelompok yang menyembah api.

As-Sadi mengatakan, Allah membinasakan Penduduk Rass karena mereka menggauli wanita pada duburnya dan mereka tidak beriman kepada nabi mereka, Hanzhalah bin Shafwan. Setelah kekufuran dan kesesatan mereka bertambah-tambah, Jibril berteriak kepada mereka dengan sekali teriakan sehingga mereka berubah menjadi batu hitam, begitu juga barang-barang dan binatang ternak mereka. As-Sadi menambahkan bahwa setelah Dzul Qarnain mengelilingi berbagai negeri dan memasuki kota Rass, dia menemukan rajanya, penduduknya, wanitanya, anak-anaknya, hewan-hewannya, barang-barangnya, pepohonannya, dan buah-buahnya, semuanya menjadi batu hitam.

Al-Kisa’i mengatakan, di kota tersebut ada sebuah gunung tinggi yang bernama Gunung Falaj. Gunung tersebut dijadikan tempat berlindung oleh ‘Anqa’ yang sangat besar. Apabila binatang itu terbang, ia bisa menutupi matahari seperti layaknya awan. Lehernya seperti leher unta, memunyai empat sayap, dua panjang dan dua lagi pendek. Bulunya berwarna-warni, suka mengangkat kuda, unta, gajah yang mati, dan binatang yang lainnya dengan cakarnya dan membawanya ke gunung tempat berdiamnya.
Ketika binatang itu kian membahayakan, suka menyambar anak manusia yang masih kecil, lalu dibawa ke gunung dan mereka dijadikan santapan bagi anak-anaknya yang baru menetas dari telurnya, maka penduduk kota tersebut mengadukannya kepada nabi mereka, Hanzhalah bin Shafwan. Atas pengaduan tersebut, Nabi Hanzhalah berdoa agar Allah membinasakan ‘Anqa’. Dia berdoa, “Ya Allah, matikanlah binatang tersebut dan putuskanlah keturunannya.” Setelah itu, binatang tersebut jatuh dari langit dan kemudian terbakar bersama anak-anaknya hingga tak ada lagi wujudnya.

Sebagian orang Arab mengingkari keberadaan binatang bernama ‘Anqa’ ini. Menurutnya, itu hanyalah sebuah cerita yang dikarang oleh orang-orang Arab. Dalam hal ini ada sebuah syair:

Burung Anqa merupakan burung misterius dari mitologi Arab, begitu misteriusnya sehingga hanya ada sangat sedikit informasi tentang mitos itu sendiri (beberapa ayat dari penyair seperti Hafiz dan Ghalib). Namun, burung Anqa dianggap sangat mirip dengan burung mitologi Persia yang dikenal sebagai Simurgh.

Simurgh adalah burung, raksasa dengan kepala anjing atau kadang-kadang kepala pria dan cakar singa. Hampir semua segel kuno Persia membawa Simurgh sebagai simbol. Cerita berlanjut bahwa Simurgh hidupnya begitu lama sehingga dia menyaksikan kehancuran dunia tiga kali. Dan karena hidupnya yang begitu lama, sehingga pengalaman hidupnya begitu banyak, Simurgh dikatakan memiliki pengetahuan yang sangat besar dan kebijaksanaan.
Dalam puisi epik Syaikh Farid ud din Attar, yang berjudul "Konferensi para Burung" (Cerita selengkapnya bisa dibaca di bawah), para burung berkumpul untuk pergi mencari burung besar raja dari semua burung - Simurgh. Selama perjalanan banyak rintangan yang mereka hadapi dan hanya 30 burung yang selamat mencapai tempat tujuan, yaitu sebuah danau tapi mereka tidak menemukan Simurgh, meskipun mereka telah mencarinya disana. Sebaliknya mereka melihat bayangan diri mereka di Danau dan menyadari bahwa apa yang mereka cari ternyata ada dalam diri mereka sendiri. Kebersamaan/persatuan untuk membentuk Simurgh. Kata Persia "Simurgh" secara harfiah berarti "tiga puluh burung."

Roc (atau Rukh) juga dari mitologi Persia tetapi meluas ke dalam mitologi Arab. Roc ini mungkin berakar dalam legenda Simurgh. Roc merupakan burung pemangsa yang sangat besar berwarna putih. Roc mampu membawa terbang seekor gajah dan paus di cakar nya. Burung ini terkenal dalam kisah Sinbad di dongeng 1001 malam. Roc dipopulerkan di Barat oleh petualang Venesia, Marco Polo. Dia menulis:
Marco Polo, tentu saja, menggambarkan burung itu sebagai burung nyata yang benar-benar hidup dan menyatakan bahwa ia sendiri menyaksikannya. Tidak ada keraguan bahwa beberapa spesies elang atau raptor lainnya yang ada pada waktu itu telah punah. Beberapa fosil menunjukkan ada spesies elang raksasa yang bisa membawa terbang seekor lemur. Teori lain adalah bahwa dengan melihat burung unta dewasa memberi kesan bahwa burung unta adalah mirip seekor anak ayam dibandingkan dengan burung elang pemangsa raksasa yang mengerikan.
Meskipun kita tidak bisa mengatakan bahwa burung sebesar itu bisa saja ada, namun paling tidak, kita bisa setuju bahwa para pelaut banyak yang telah melihat hal-hal gila di dunia ini. Pada banyak kesempatan, mereka benar dan semua orang menyebut mereka gila. Ketika pelaut mengklaim mereka diserang oleh raksasa laut yang disebut Kraken tidak ada yang mempercayai mereka. Namun setelah cumi-cumi berukuran lebih dari 40-45 meter ditemukan dan perilaku cumi menunjukkan bahwa mereka akan menyerang kapal karena mereka sangat teritorial, maka orang-orang mulai mengetahui dan percaya bahwa pelaut-pelaut itu tidak bercanda tentang yang satu itu. Beberapa tahun yang lalu, sebuah potongan ditemukan di pantai di suatu tempat. Setelah beberapa penelitian diputuskan bahwa potongan itu milik gurita dan mempertimbangkan ukuran dari bagian itu, maka gurita akan memiliki panjang 90ft. ( hampir panjang paus biru!).


 

No comments:

Powered by Blogger.