Efek Letusan Gunung Berapi Tonga Ditemukan Mencapai Luar Angkasa
Misteri Mars selalu menarik perhatian manusia sejak lama. Belum lama ini, sebuah foto menggemparkan dari penjelajah Curiosity NASA muncul. Foto itu menunjukkan sebuah pintu di Mars.
Sebagian orang berspekulasi jika itu adalah pintu yang dilalui oleh alien. Benarkah spekulasi itu?
Tidak, ini bukan pintu bagi alien. Para ahli cukup yakin itu hanya fitur alami dari lanskap Mars.
"Ini adalah gambar yang sangat aneh," kata ahli geologi Inggris Neil Hodgson, yang telah mempelajari geologi Mars. "Tapi singkatnya—itu tampak seperti erosi alami bagi saya."
Curiosity mengambil gambar dengan Mastcam pada 7 Mei 2022 dan segera dirilis oleh NASA.
Beberapa gambar berwarna telah dibuat dari yang asli hitam-putih, termasuk panorama yang dibuat dengan menggabungkan beberapa foto Curiosity.
“Beberapa petunjuk memperjelas bahwa subjek gambar bukanlah pintu yang sebenarnya,” tutur Tom Metcalfe dilansir dari laman Live Science.
Sebagai permulaan, tingginya kurang dari 1 meter, menurut ahli geologi planet Nicholas Mangold dari Universitas Nantes di Prancis. “Atau ini menunjukkan bahwa alien atau penghuni Mars itu kecil,” tambahnya lagi.
Apa yang tampak seperti pintu sebenarnya adalah bukaan dangkal di batu yang hampir pasti disebabkan oleh kekuatan alam, kata para ahli.
Mars mengikis
Hodgson, wakil presiden di perusahaan geosains Searcher, berpendapat bahwa pintu itu terbentuk oleh erosi.
Lapisan batuan yang disebut strata dapat dilihat di atas batu, menukik di sebelah kiri dan lebih tinggi di sebelah kanan. "Ini adalah lapisan lumpur, dengan lapisan pasir yang lebih keras yang menonjol," tambahnya lagi.
Kemungkinan lumpur diendapkan 4 miliar tahun yang lalu dalam kondisi sedimen di sungai atau bukit yang tertiup pasir. Untuk memastikannya, peneliti harus langsung melihatnya sendiri.
Angin Mars telah mengikis lapisan itu sejak tersingkap di permukaan. Gambar-gambar itu bahkan menunjukkan jejaknya di dalam ‘pintu’.
Beberapa rekahan vertikal alami juga terlihat pada gambar, di antaranya rekahan yang disebabkan oleh cuaca batuan di Mars; dan gua kecil atau 'pintu' tampaknya telah terbentuk di mana patahan vertikal bersinggungan dengan strata, imbuh Hodgson.
Tampaknya sebuah batu besar telah jatuh karena beratnya untuk membuat gua berbentuk pintu. Gravitasi di Mars tidak terlalu kuat, tetapi cukup kuat untuk menjatuhkan batu.
Penyebabnya adalah batu yang tergeletak di permukaan tepat di sebelah kanan ‘pintu’, yang tampaknya memiliki tepi vertikal yang mulus. Mungkin karena batu itu baru saja jatuh dan belum lama terkena angin Mars.
Ini merupakan peristiwa yang sangat alami dan mirip dengan singkapan yang dapat dilihat di banyak tempat gersang di bumi.
Gempa di Mars
Mangold, yang mempelajari data geologis dari penjelajah Curiosity and Perseverance, setuju bahwa ‘pintu’ Mars telah dibuat secara alami oleh struktur batu.
"Ini adalah retakan di dua arah, menciptakan 'kotak terbuka' dengan tampilan pintu. Tidak ada yang dibuat-buat," kata Mangold.
Spekulasi internet telah meningkatkan kemungkinan bahwa gua kecil berbentuk pintu itu mungkin disebabkan oleh gempa. Dua dari gempa Mars terbesar yang pernah tercatat, misalnya, terjadi pada akhir tahun 2021.
Akan tetapi Mangold tetap dengan gagasannya, "Seluruh gunung retak parah, tidak perlu gempa yang besar."
Sebaliknya, rekahan mungkin telah terbentuk sebelum batu itu tersingkap, oleh tekanan hidrolik air di dalam retakannya. Pendapat lain, ini juga bisa terjadi akibat tekanan termal yang disebabkan oleh variasi suhu musiman di permukaan planet.
"Ini adalah singkapan retakan yang sangat indah, memang," kata ahli geologi Angelo Pio Rossi dari Jacobs University di Bremen, Jerman. Rossi telah menciptakan panorama singkapan dari foto-foto berturut-turut dari penjelajah Curiosity. Sama seperti yang lainnya, dia juga berpendapat bahwa gua berbentuk pintu itu dihasilkan oleh retakan yang terlihat di batu.
Dan gempa mungkin tidak ada hubungannya dengan ‘pintu’ tersebut. "Setiap blok yang diisolasi oleh patahan akhirnya bisa jatuh ke bawah lereng, bahkan jika kemiringannya landai," kata Rossi. Retakan itu sendiri tidak diciptakan secara langsung oleh gempa Mars, namun oleh deformasi melalui waktu geologis.
Bagi peneliti, foto dari Curiosity ini menunjukkan geologi dan fitur alami dari Mars yang penting untuk ilmu pengetahuan.
No comments: